Sore
itu, seorang gadis cantik sedang
berjalan bersama-sama dengan teman-temanya. Sampai di persimpangan jalan mereka berpisah,
tinggalah sang gadis sendiri berjalan menyusuri pertokoan di sepanjang jalan
mungil itu. Tiba-tiba, ia melihat seorang anak laki-laki sedang menangis
tersedu-sedu di salah satu sudut toko, lalu ia menghampiri anak itu.
“Maaf
dik, mengapa kamu menangis?”,tanyanya.
“Sa..saya
ingin membelikan bunga mawar putih itu untuk kakak saya.”Jawab anak itu seraya
terisak.
“Ohh,
beli saja, bunga itu cantik lho.”
“Benar.
Ta..tapi saya tidak memiliki uang lagi, uang saya dicopet.”
“Baiklah
kalau begitu, biarkan saya membelikannya untukmu.”
Setelah
membelikan bunga mawar itu, sang gadis bertanya
dimana rumah anak laki-laki itu, setelah dijelaskan oleh anak itu, betapa
terkejutnya gadis itu, ternyata anak itu pengamen dari kota seberang yang sengaja
datang untuk membeli mawar cantik yang pernah ia lihat bersama kakaknya sebulan
yang lalu, namun mereka tidak memiliki uang untuk membelinya.
Sadar
akan perjuangan kakaknya yang begitu berarti baginya, ia pun berusaha untuk
mengumpulkan uang semampunya untuk membeli bunga tersebut sebagai hadiah ulang
tahun bagi kakaknya. Sebulan lamanya, keinginan anak itu hampir saja dapat
diwujudkan, namun ia harus kehilangan uangnya saat di stasiun kereta.
Selesai
mendengar detail cerita anak itu, gadis cantik itu mengajak anak itu ke
rumahnya untuk mengambil mobil dan akan mengantarkannya ke rumah kakaknya.
Perjalanan
panjang nan melelahkan itu pun berhasil mereka lalui. Akhirnya, mereka sampai
juga dirumah anak itu. Hati siapa yang takkan miris melihat gubuk yang sudah
reot dan tak layak tinggal itu di syukuri tanpa ada keluh.
Tak
lama kemudian, seorang gadis belia dengan pakaian lusuhnya keluar dari rumah
itu, sambil berjalan tertatih dan meraba dengan tongkat kayunya. Gadis cantik
itu terperanjat saat mengetahui bahwa gadis belia itu buta, namun ia mampu
membiayai hidupnya dan adiknya hanya dengan menjadi buruh pembuat atap daun
dengan upah yang tak seberapa, bahkan dengan segala keterbatasan fisiknya ia
mampu menyekolahkan adiknya.
Dengan
gemetaran adiknya memberikan bunga itu padanya sebagai hadiah ulang tahunnya
yang ke 17. Sang gadis cantik menangis tersedu-sedu melihat kebahagiaan di
keluarga kecil itu.
Setelah
semua selesai, gadis itu segera berpamitan dan pulang ke rumahnya. Peristiwa
yang ia lalui hari ini, membuatnya mengetahui seberapa besar kasih sayang
keluarga itu dan betapa berharganya wanita.
Untuk
teman-temanku..
Untuk
seluruh kaum wanita..
Dan
untuk mereka yang ku cintai..
Tak
ada yang lebih berarti selain keluarga..
Tak
ada yang lebih memahami selain keluarga..
Tak
ada kasih sayang lain setulus kasih keluarga…
Ingatlah,
bahwa tanpa keluarga takkan ada yang mencintaimu tanpa imbalan..
Satu
hal yang lebih penting, bahwa wanita mampu melakukan segalanya meskipun
fisiknya tak mendukung..
Dan
wanita adalah makhluk yang diciptakan dengan penuh kelembutan…
Zatul Omaira
Dapatkan juga FTS lainnya di Buku "Indah Dalam Rahasia-Nya"
Berminat?
Pemesanan : SMS ke No.Hp: 085624070744 atau via inbox fb : Penerbit Asrifa ( http://www.facebook.com/
Dengan format : Nama_Alamat Lengkap_No HP_Jumlah Pemesanan_judul buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar