“Tuing…
tuiing…” handphoneku berdering, menandakan sebuah pesan telah masuk.
“From : 08526070xxxx | Assalamualaikum Wr.Wb | Apa kabar teman kecilku kecilku? Semoga selalu dalam lindungan-Nya. Kau pasti bertanya-tanya ini siapa? Aku tak ingin membuatmu semakin penasaran, ini aku Arya. Sahabat kecilmu dulu di desa. Masihkah kau ingat padaku, Rara?”
“Arya… Arya siapa?” batinku. Kubuka kembali seluruh memori otakku, kucari-cari file yang berisi atau menyangkut dengan nama Arya. Sekian lama aku berpikir keras, akhirnya aku dapat menemukan nama Arya. Ya, teman kecilku dulu, sebelum keluargaku pindah ke kota.
Arya adalah sosok yang sangat kukagumi dahulu. Kami memang telah berteman sejak kecil. Namun, usiaku dan Arya tidaklah sebaya. Ia lebih tua dua tahun dariku. Arya memang sejak kecil telah menunjukkan bakat kepemimpinannya. Dia selalu menjadi penengah jika ada keributan di antara anak-anak. Bukan karena ia lebih dewasa dari kami, namun, sikap bijaksananyalah yang membuatnya begitu di segani. Dan….
“Tuing…
tuiiing…” handphoneku kembali berdering, menyadarkanku dari ingatan masa lalu.
“From : 08526070xxxx | Kok gak
dibalas sih Ra? Lagi bengong atau belum baca?”
Segera
kuketik balasan untuknya.
“To : 08526070xxxx |
Waalaikumsalam Wr.Wb| Afwan telat balas.
Alhamdulillah aku sehat, kak Arya bagaimana kabarnya? Awalnya aku memang gak
ingat, tapi setelah berpikir keras, akhirnya aku bisa ingat. Hehehe… | Oh ya
kak, bagaimana kau bisa tahu nomor hpku?” sekali klik, pesan itupun
terkirim.
Beberapa
saat lamanya aku menunggu, akhirnya ia membalas pesanku.
“From : 08526070xxxx |
Alhamdulillah juga. Kalau kamu sampai gak ingat sama aku Ra, kalo ketemu tak
tabok kamu, wkwkwkw!!! | Nomor handphone kamu mah gampang banget dapetinnya,
tuh di facebookmu terpampang.”
“To : 08526070xxxx | Kalau kamu
tabok, aku ngadu ke mamaku Kak, hihihi… | Masasih? Rasanya udah kuhapus nomorku
di facebook, lagipun kayanya kita gak berteman deh???” balasku
dengan rasa penasaran yang semakin meluap-luap.
“From : 08526070xxxx | Iya, beneran
Ra. Mending kamu cek dulu deh profil facebookmu, kasian nomormu jadi buruan
umum. Kita berteman kok di facebook, kamu aja gak tahu akun aku.” Balasnya
singkat.
“To : 08526070xxxx |Okedeh kak, aku
cek dulu.” Balasku lagi.
Segera
kunyalakan lappy kesayanganku dan melihat dataku di facebook. Ternyata apa yang
dikatakan kan Arya benar. Nomorku belum terhapus, padahal satu minggu yang lalu
aku sudah menghapusnya, mungkin saja saat itu koneksi jaringan kurang bagus,
sehingga nomor hpku masih tertera untuk umum. Lalu kucoba menghapusnya lagi,
beberapa saat kemudian, muncul pemberitahuan bahwa nomorku telah terhapus.
Akhirnya, perasaan lega menghampiriku.
Percakapan
panjang melalui sms antara aku dan kak Arya terus mengalir. Kami saling
mengingat masa kecil dan juga berbagi cerita kehidupan masing-masing setelah
lama tak bertemu.
Dari
percakapan itulah aku mengetahui bahwa kak Arya kini sedang kuliah di Jepang,
mengingat ayahnya bekerja di sana sebagai duta besar Indonesia untuk Jepang.
Namun, saat ini ia sedang berada di rumah neneknya untuk berlibur.
Waktu
telah menunjukkan pukul 22.00 wib. Tanpa terasa, waktu tidurku telah
terlewatkan satu jam. Biasanya, mataku tak akan tahan melewati pukul 21.00,
langsung runyam ke pulau kapuk. Tapi, percakapan dengan kak Arya telah merubahnya.
Ku akhiri percakapan kami, karena mengingat besok hari senin dan aku harus
hadir lebih awal ke sekolah, karena kelasku bertugas sebagai pelaksana upacara.
Kupejamkan
mataku dan jiwa ini langsung terbang ke negeri mimpi. Menjemput impian yang
berbayang semu.
Bersambung…
My Sweet Room | 310314
19.46
Zatul Omaira
iri sama jalan ceritanya,kapan ya sahabat kecilku sms gtu...
BalasHapus#ngarep :D
hahahahah..
BalasHapuskapan2 say XD
kereen.....
BalasHapusizin share dan copas yah...
Nur Rizki
BalasHapusSilahkan :)
Sumbernya tetap dicantumkan yaa ^__^
Terima kasih :')