Hmmm….
Sudah
seminggu ya kita tak bertemu? Aku sangat merindukanmu senja. Kau tahu? Ada
banyak hal yang ingin kuutarakan padamu. Andai saja hari ini kita tak bertemu,
mungkin dadaku akan meledak karena beban yang berlebihan ditanggungnya.
Senja…
Beban
yang kini yang terkandung dalam jiwaku tak lagi berhubungan dengan dia. Aku
telah menyatakan padamu dengan jelas bahwa aku sungguh-sungguh telah melupakan
segalanya. Pengabaian yang dibentangkan di hadapanku cukup menjelaskan
segalanya padaku. Aku sadar dia tak pernah serius dengan perkataannya. Semua
kalimatnya hanya dusta, tipuan semata.
Senja…
Ternyata
apa yang dulu kupikirkan benar. Ya, hidup itu jika hanya berjalan lurus tanpa
tikungan tajam dan duri yang melintang memang biasa saja, tak ada yang
mengesankan. Tak ada pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran darinya. Kini,
aku bisa membuktikannya. Meskipun bukan cobaan yang berat, rasanya disiniskan
oleh seseorang yang tak pernah saling mengenal secara dalam itu
menyakitkan__sangat menyakitkan.
Senja…
Aku tak tahu, entah kesalahan apa yang telah ku perbuat padanya hingga ia begitu benci pada sosokku. Menatapku dengan kesenisan yang luar biasa membuatku juga mulai membencinya. Aku muak dengan segala kelakuan yang terpampang di depanku. Aku kesal melihat sikapnya yang seakan-akan meniru segala tindakanku. Aku benci dengan semua yang ia lakukan.
Aku tak tahu, entah kesalahan apa yang telah ku perbuat padanya hingga ia begitu benci pada sosokku. Menatapku dengan kesenisan yang luar biasa membuatku juga mulai membencinya. Aku muak dengan segala kelakuan yang terpampang di depanku. Aku kesal melihat sikapnya yang seakan-akan meniru segala tindakanku. Aku benci dengan semua yang ia lakukan.
Senja…
Harus
bagaimana agar aku kuat menghadapinya? Apa yang harus kulakukan supaya dapat
mematikan api yang terlanjur berkobar dalam dirinya? Haruskah aku membunuhnya?
Atau biarkan aku pergi dengan segala kebenciannya untukku?
Senja…
Aku
risau dengan segala permasalahan yang mulai muncul. Aku sudah berusaha bersikap
sebaik dan sedewasa mungkin agar bisa menyenangkan semua orang. Nyatanya,
segala usaha dan kerja kerasku malah menimbulkan benci yang amat dalam padanya.
Dia yang mungkin sangat membenciku.
Senja…
Bantu
aku melewati semua ini. Dukung aku agar selalu pasrah dalam takdir dari-Nya.
Peluk aku dalam kebekuan yang tercurah.
310813
Zatul Omaira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar