Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku !




 By : Zatul Omaira


“Kalau islam agama yg paling benar, maka tuhan islam mestinya juga yg paling canggih, bukan?

Lihatlah Yahudi; terlepas dari segala kesengsaraan mereka, mereka sukses mendirikan sebuah negara maju dlm waktu 60 tahun saja. Sementara kaum muslim... mendapatkan BANTUAN dolar dari kanan kiri, banjir minyak, TAPI jangankan 60 thn, dlm 600 tahun saja muslim tidak sanggup mendirikan negara yg sederajad dgn Israel!
Akuilah! Israel, negara tanpa kekayaan alam, telah mengalahkan muslim sangat telak! Ini yg disebut MUKJIZAT! Jelas, Tuhannya Israel lebih canggih dari dewa islam bernama “auwloh.”

Sekarang lihat kaum Kristen. Merekapun hidup lebih nyaman, makmur, damai dan sejahtera dari pada muslim. Sudah jelas Tuhan mereka lebih canggih dari tuhan islam.
Nah, sekarang marilah kita tengok tuhan islam. Di surga islam macam Mesir saja yg dianggap moderat dan maju, 43% penduduknya masih hidup dibawah garis kemiskinan, hidup dgn kurang dari 1,5 dollar per hari.
Kebanyakan negara Islam hidup dlm kelaparan, mengimpor 35%-55% bahan pangan, sementara Israel kebanjiran makanan sampai MENGEKSPOR bahan pangan mereka.
Ya, anda bisa menilai sendiri dari buah yg dihasilkan dari pohon islam!”

Itulah sepenggal paragraf penghinaan Islam oleh kaum Yahudi. Setelah membaca hal itu, apa yang muncul dibenak kita para umat muslim? Geram pastinya. Namun, apa yang harus kita lakukan untuk mengalahkan mereka? Haruskah kita berperang? Atau haruskah kita membalas penghinaan mereka?
Jika kita melakukan hal itu, ini bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Karena dengan begitu, kita sama saja dengan mereka, yang hanya bisa menggunakan kekuatan fisik. Maka dari itu, sedini mungkin, kita sebagai generasi muda Islam harus bisa menunjukkan pada dunia bahwa kebenaran Islam dan Al-Qur’an tidak ada yang dapat mengelakkannya.
Selain itu, kita sebagai generasi muda Islam, generasi yang berbobot, harus membuktikan bahwa Islam takkan hancur ditelan masa. Meskipun faktanya, kaum Yahudi hidup dengan berkecukupan sedangkan kita para umat muslim masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan, tapi itu bukanlah karena Tuhan kita (Allah) tidak canggih, namun itu adalah jalan agar nantinya di hari keabadian kita mendapat balasan yang layak sebagimana amalan kita di dunia ini. Sedangkan mereka para Yahudi, Allah menganugerahkan syurga dunia pada mereka, Allah membiarkan mereka bersenang-bersenang dan menikmati apapun yang ada di dunia, namun sayangnya itu hanya sementara. Maka, bersyukurlah kita para umat muslim, walau kita harus hidup dalam kesederhanaan bukan berarti Allah tidak menyayangi kita, namun itulah wujud kasih Allah pada hamba-Nya.
Israel memang hebat karena mampu mendirikan Negara dalam waktu yang sangat singkat, hanya 60 tahun. Tapi sayang, mereka terlalu naïf, menmbanggakan sesuatu dari hasil rampasan. Seharusnya, mereka malu karena menduduki wilayah hasil rampasan dengan menghempaskan darah-darah suci para srikandi Islam. Ingatlah, segala sesuatu yang kita lakukan pasti akan ada balasannya.
Bagi mereka yang menghina Islam, sudahkah anda bercermin? Sudahkah anda bertanya pada diri anda? Hebatkah anda? Benarkah keyakinan anda? Tidakkah anda menggunakan pikiran anda? Bagaimana mungkin menyembah Tuhan buatan tangan sendiri? Sedangkan kita tahu, bahwa Tuhan Maha kaya, Maha segala-galanya! Mungkinkah Tuhan tidak berpakaian? Mengapa menyembah Tuhan yang di gantung di sebilah kayu dan tampak seperti budak penuh dosa?  Lantas, mengapa Tuhan bisa di bunuh? Memang Tuhan harus dilantik? Terus, sebelum di lantik siapa yang harus di sembah? Dan Apakah mungkin Tuhan lebih dari satu? Jika ya, bagaimana jika terjadi perebutan kekuasaan, pasti bumi ini akan hancur, karena harus dibagi-bagi? 
Untuk kita para generasi muda Islam, inilah saatnya kita menunjukkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di dunia ini. Dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan penghulu segala Rasul. Kita para generasi muda Islam harus bersatu dan mampu mempertahankan Islam dari hinaan dan celaan para Yahudi.

***SEMANGKA (Semangat Karena Allah) Kawan***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar