Sabtu Petang #6


Senja….
Tak terasa september akan segera berlalu. Ya, waktu terus berputar dengan kecepatan maksimum yang entah berapa nilainya. Perlahan semua mulai berubah, termasuk perasaanku tentangnya. Dia yang pastinya sangat kau kenali.
Senja…
Kau tentu tahu seperti apa kepribadianku? Bagaimana caraku menghargai seseorang yang membantuku? Mengapa aku begitu keras kepala? Semuanya, termasuk sifat burukku yang sulit disembuhkan.
Senja…
Saat aku dekat dengan irang-orang yang menyayangiku, aku tulus menyayanginya. Walau terkadang ada sikap dan kataku yang melewati batas, sungguh bukan sebuah kebencian, bukan pula penghinaan. Aku sengaja menampilkannya agar mereka lebih baik meski ku tahu aku pun tak sempurna.
Senja…
Beberapa waktu ini memang sangat melelahkan. Disibukkan oleh berbagai aktivitas yang menyenangkan tapi menyisakan luka. Luka yang terpendam sejak kepergian ramadhan, luka yang masih basah oleh terpaan badai.
Senja….
Aku benci pada setiap orang yang mengatakan aku mirip dengan seseorang. Kamu tahu mengapa? Ya, aku tak ingin memiliki kesamaan dengan siapa pun. Aku terlalu mencintai diriku, bahkan semuanya membutakanku akan cinta seseorang.
Senja…
Kamu sangat memahami segalanya. Senyum memang mudah terlukis, tawa selalu ada dalam tangis, tapi luka itu bukan berarti sembuh begitu saja. Ia damai disana, tersimpan dalam labirin paling dalam di sudut hatiku. Hanya aku dank au yang tahu. Ku mohon jaga rahasia ini selamanya. Jika memang takdir berpihak ia akan sembuh tanpa bekas.

280913
Zatul omaira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar