Senja….
Tak
terasa september akan segera berlalu. Ya, waktu terus berputar dengan kecepatan
maksimum yang entah berapa nilainya. Perlahan semua mulai berubah, termasuk
perasaanku tentangnya. Dia yang pastinya sangat kau kenali.
Senja…
Kau
tentu tahu seperti apa kepribadianku? Bagaimana caraku menghargai seseorang
yang membantuku? Mengapa aku begitu keras kepala? Semuanya, termasuk sifat
burukku yang sulit disembuhkan.
Senja…
Saat
aku dekat dengan irang-orang yang menyayangiku, aku tulus menyayanginya. Walau
terkadang ada sikap dan kataku yang melewati batas, sungguh bukan sebuah
kebencian, bukan pula penghinaan. Aku sengaja menampilkannya agar mereka lebih
baik meski ku tahu aku pun tak sempurna.
Senja…
Beberapa
waktu ini memang sangat melelahkan. Disibukkan oleh berbagai aktivitas yang
menyenangkan tapi menyisakan luka. Luka yang terpendam sejak kepergian
ramadhan, luka yang masih basah oleh terpaan badai.
Senja….
Aku
benci pada setiap orang yang mengatakan aku mirip dengan seseorang. Kamu tahu
mengapa? Ya, aku tak ingin memiliki kesamaan dengan siapa pun. Aku terlalu
mencintai diriku, bahkan semuanya membutakanku akan cinta seseorang.
Senja…
Kamu
sangat memahami segalanya. Senyum memang mudah terlukis, tawa selalu ada dalam
tangis, tapi luka itu bukan berarti sembuh begitu saja. Ia damai disana,
tersimpan dalam labirin paling dalam di sudut hatiku. Hanya aku dank au yang
tahu. Ku mohon jaga rahasia ini selamanya. Jika memang takdir berpihak ia akan
sembuh tanpa bekas.
280913
Zatul omaira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar