Aroma sejuk tetesan embun menyengat
dalam jiwa
Guratan terik mentari mewarnai
kedatangan sang pagi
Ada segurat senyum yang kuharap terukir
Tapi, hanya lelehan mutiara yang jatuh
Nestapa itu masih membungkam hatiku
Pengkhianatan yang berakhir tragis telah
merenggut asaku
Darah memancar deras membumbung angkasa
Ketika sosokmu merasuki batinku
Pilu.. hatiku ngilu, lukaku terlalu
dalam…
Mengapa harus terukir cinta?
Jika pada akhirnya cuma terabaikan…
Harusnya kita tidak pernah memulai
pertemuan
Jika pada akhirnya hanya aku yang
terluka…
Engkau dengan senyummu melangkah bebas
Dan aku dengan nelangsaku lumpuh dalam
derita
Adilkah itu?
Aku benci tatapan nanarmu yang seolah
merendahkanku
Aku lelah ketika rinduku tak lagi bisa
kubendung
Aku muak ketika kamu kembali membayangi
jalanku
Aku sadar, aku mengerti bahwa ini takdir…
Kamu tentu memahaminya, kamu bukan orang
bodoh,
Hanya saja terlalu naif untuk peka pada
getaran yang begitu saja kau ciptakan..
Andaikan aku bisa meraih tangan Tuhan…
Kukan memohon agar aku tak pernah diberi
rasa cinta …
Aku lebih bahagia dengan hidupku yang
dulu..
Aku rindu diriku yang tak pernah
menangisi hati
Tapi, takkan ada yang berubah
Bahkan bila waktu bisa ku putar..
Aku tetap akan menjadi diriku
Yang selamanya membisu dalam cucuran air
mata…
Pantaskah aku untukmu....~
Zatul
Omaira
:'( mey mey.......................
BalasHapussedih kaliiiiiiiiiiiii
hancur hati abang dek :D
Hihi, gumawoyeo *nampung air mata ayu pake ember :D
BalasHapus