Tanpa tersadari, ternyata hampir satu tahun kita berpisah. Iya, berpisah tempat demi masa depan. Sebuah perpisahan yang kuanggap berarti.
Hari
ini, sepertinya kamu sedang bebas dari aktivitas yang kian mencekik. Hari ini,
kamu tampak sangat bahagia. Bagaimana tidak? Hari ini, kamu dan teman-teman
seperjuanganmu datang ke sekolah, kembali mengenag masa-masa indah di putih
abu-abu.
Di
tengah dilema dan hiruk pikuk masalah yang membebani jiwa, aku masih peduli
terhadapmu. Sosok yang mengabaikanku. Sosok yang membiarkan aku jatuh dan
terpuruk semakin dalam menyelami hidupnya.
Tuan!!
Kamu
terlihat sangat berbeda. Aku tak lagi menemukan selera humormu yang super lucu
seperti dulu. Meski kini kamu masih memilikinya, tapi hanya sekedar candaan tak
bermakna. Apakah segudang hafalan-hafalan yang tak kumengerti telah membuatmu
melupakan kebiasaanmu itu? Ahhh entahlah, Tuhan tentu tahu segalanya.
Tuan!!
Tubuhmu
tampak lebih jangkung atau mungkin karena kelelahan hingga kamu menjadi kurus
dan tampak seolah-olah lebih jangkung. Pipimu yang dulu menggemaskan, kini
semakin tirus. Dan satu hal yang sangat kubenci dari dirimu. Ya, kamu mulai
memelihara jenggot.
Entah
apa yang ada di benakmu sampai kamu memilih mengubah penampilanmu hingga
sedemikian rupa. Apakah kamu ingin menjadi sesosok ikhwan seperti yang
tergambar dalam novel-novel islami favoritku? Atau kamu ingin terlihat lebih
dewasa? Yang pasti, aku sangat tidak menyukai jenggotmu itu. Kamu tampak tak
rapi dengan benda itu.
Aku
tahu dan sangat sadar bahwa aku tak pantas mengomentari dirimu. Aku bukan
siapa-siapamu, tapi aku hanya pengagum rahasiamu (pemujamu dalam diam). Aku
merindukanmu yang dulu. Kamu yang selalu ceria, kamu yang menggemaskan, kamu
yang rapi.
Bukan
seperti dirimu saat ini. Kamu tampak murung, kurus, lelah, dan jelek. Andai kau membaca tulisan ini, kamu pasti menyadari semuanya.
Semua hal yang sempat tertunda karena waktu.
Januari, 2013
Jadilah dirimu; cinta pertama yang
mengesankan…
Zatul Omaira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar